Sahabat……
jika matamu berat tuk
memandangku
maka ringankan lah kaki mu tuk pergi dariku
jika bibir mu terpaksa senyum pada ku
maka relakan lah wajah mu tuk berpaling dariku
Sahabat…..
jika susah kamu melupakan kesalahan ku
senangkan lah lidah mu tuk menghina aku
Tapi andai suatu hari nanti telinga mu
mendengar bertita kematian ku
Maka ikhlaskan lah tangan mu mengusung jenazah ku dan bisikan ke telinga ku bahwa
kamu telah mema ’afkan ku
Dan semoga kalimat terakhir itu menjadi pelita di kamar gelap
ku
Serta menjadi bantal selama akhir hidup ku
bg apa betul putra prasasti itu pemain prasasti . . . ???
ReplyDeleteBukan dia hanya ngaku-ngaku aja tuh
ReplyDelete